Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2023 tercatat US$2,02 miliar, atau naik sebesar 4,84 persen dibandingkan dengan nilai ekspor Juli 2023. Jika dibandingkan dengan Agustus 2022, nilai ekspor turun sebesar 45,43%. Ekspor nonmigas Agustus 2023 tercatat US$1,75 miliar, atau naik sebesar 1,62 persen dibandingkan Juli 2023. Secara kumulatif, nilai ekspor migas Provinsi Kalimantan Timur selama Januari– Agustus 2023 mencapai US$1,74 miliar atau turun sebesar 6,03 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Sementara nilai ekspor nonmigas mencapai US$16,76 miliar. Peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Agustus 2023 terhadap Juli 2023 terjadi pada golongan barang lemak dan minyak hewani atau nabati yang naik sebesar US$93,33 juta (35,70 persen), sedangkan penurunan nilai terbesar terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral sebesar US$78,12 juta (-5,60 persen). Pada periode Januari–Agustus 2023, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama yang memiliki peranan terbesar dengan nilai ekspor sebesar US$5.328,59 juta (31,78 persen), diikuti India dengan nilai sebesar US$2.267,59 juta (13,53 persen), dan Filipina sebesar US$1.617,58 juta (9,65 persen). Menurut sektor, selama periode Januari-Agustus 2023 ekspor nonmigas Provinsi Kalimantan Timur turun sebesar 21,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. Penurunan disumbang oleh turunnya ekspor hasil tambang sebesar 20,86 persen dan ekspor hasil industri sebesar 26,44 persen. Tiga pelabuhan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap total nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2023 adalah Pelabuhan Balikpapan (US$579,50 juta), Pelabuhan Samarinda (US$464,34 juta), dan Pelabuhan Tanjung Bara (US$413,12 juta). Nilai impor Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2023 tercatat sebesar US$406,38 juta, atau turun sebesar 11,08 persen jika dibandingkan dengan nilai impor Juli 2023. Jika dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2022 mengalami penurunan sebesar 5,23 persen. Nilai impor migas Agustus 2023 sebesar US$253,79 juta, atau turun sebesar 22,82 persen dibandingkan dengan nilai impor Juli 2023, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2022 mengalami peningkatan sebesar 3,88 persen. Nilai impor nonmigas Agustus 2023 sebesar US$ 152,59 juta, atau naik sebesar 19,03 persen dibandingkan dengan nilai impor Juli 2023, sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor Agustus 2022 mengalami penurunan sebesar 17,29 persen. Pada Agustus 2023, kenaikan persentase terbesar dari impor barang nonmigas adalah golongan barang bahan bakar mineral yang mengalami kenaikan sebesar 19524,48 persen. Sebaliknya penurunan persentase terbesar dari impor barang nonmigas terjadi pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar 48,71 persen. Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Agustus 2023 adalah Tiongkok sebesar US$219,84 juta dengan peranan 21,13 persen, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar US$129,91 juta dengan peranan 12,48 persen, dan Korea Selatan sebesar US$95,73 juta dengan peranan 9,20 persen. Menurut golongan penggunaan barang, selama Januari–Agustus 2023 nilai impor pada barang konsumsi dan bahan baku/penolong mengalami peningkatan masingmasing sebesar 20,88 persen dan 3,10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sebaliknya, barang modal turun sebesar 7,02 persen. Neraca perdagangan Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2023 mengalami surplus sebesar US$1.616,84 juta. Neraca perdagangan sektor nonmigas tercatat surplus sebesar US$1.597,08 juta dan sektor migas tercatat surplus sebesar US$19,76 juta.
